Cerdas Cermat Terhadap Dunia


Kajian modern apapun yang tak dijiwai oleh ajaran islam pasti tidak akan mampu melihat dunia secara tepat. Oleh karena itu pertumbuhan, bagi mereka sebatas harta, perolehan, dan apapun lah isitilah yang tepat.

Dalam sifat dasar dunia, tentu itulah yang disebut perkembangan. Dalam Islam itu pun dianggap perlu dengan catatan untuk menebar rahmat Allah ke seluruh bumi. Bukan menggenggam seperti orang zaman sekarang, dimana ada satu orang kekayaannya selevel 10 negara berkembang.

Menarik kalau kita cermati apa yang dipaparkan oleh pakar hukum Tanah Air, Zainal Arifin Muchtar perihal analisisnya terhadap orientasi kepemimpinan Bapak Jokowi di periode kedua ini.

“Segeralah nikahi publik untuk sisa empat tahun ke depan ini karena orientasi presiden adalah kepentingan publik, bukan pertain politik. Kalau berkaca kepada Amerika, kutukan di periode kedua ini bisa terjadi karena kepemimpinan mengalami disorientasi pada kepentingan politik langsung,” ujar Zainal Arifin Mochtar saat berbicara di Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa malam, 20 Oktober 2020.

Dalam bahasa tasawuf, redaksinya jauh lebih sederhana. Dan, ini berlaku kepada siapapun, bukan semata presiden.

“Bukalah mata jasmani dan mata hatimu lebar-lebar terhadap dunia yang selalu mengecoh. Hadapilah dengan penuh waspada. hawa nafsu harus dikendalikan dan diarahkan untuk mengabdi kepada Allah semata.”

Bagaimana dunia mengecoh? Ialah ketika diri mendapat berbagai nikmat dan karunia, lantas diri lupa dan terikat lantas mau diperbudak oleh nikmat dan karunia itu sendiri, sehingga diri lupa dan lalai dari mengingat Allah. Akibatnya lupa semuanya, lupa niat, lupa bahkan kalau diri adalah pemimpin yang mestinya tanggung jawab terhadap diri dan siapapun yang di bawah kepemimpinannya.

Ini berarti kecerdasan diri harus ditingkatkan, dari memandang banyak harta dan tahta sebagai kesuksesan, sebagai hal yang mesti “diwaspadai” dan “dievaluasi” setiap hari. Salah-salah, bisa disorientasi.

Sementara itu, terhadap keadaan sulit, diri pun harus memandang secara cerdas dengan melihat betapa kalau kesulitan itu dilalui dengan tabah, sabar dan etos jihad, kebaikan pasti akan Allah berikan baik di dunia dan di akhirat. Jika ini dilakukan, maka insha Allah, dunia akan tunduk kepada diri, bukan malah diri ditaklukkan oleh dunia. Allahu a’lam.

Depok, 9 Rabiul Awwal 1442 H
Mas Imam Nawawi

Tinggalkan komentar