Hidup dan Politik


Hidup itu terus berjalan, apapun yang terjadi. Manusia sehari-hari butuh makan, minum, rumah, pakaian, sekolah, kesehatan, transportasi dan lain sebagainya.

Itulah mengapa di luar kota besar, kehidupan masyarakat biasa saja. Mereka tak tersentuh euforia politik seperti kehebohan di media sosial.

Politik, sebenarnya sisi strategis di dalam kehidupan, terutama kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tetapi, politik di Indonesia hari ini, masih banyak menampilkan sisi keriuhan daripada kecerdasan yang seharusnya.

Tapi, kita tidak bisa kritik secara membabi buta apa yang belakangan ini terjadi dalam kaitan “perilaku politik” masyarakat. Sebab semua itu hadir karena berbagai unsur pendorong, sehingga terjadilan apa yang bisa kita lihat bersama hari ini.

Namun, ke depan. Kita harus bisa mendesai politik yang cerdas. Politik yang bukan saling olok. Tapi politik yang saling mengedepankan kemampuan bernarasi disertai komitmen dan tanggungjawab.

Ke depan, media massa kita jangan lagi menjadikan headline berita selalu dan melulu soal politik, tetapi juga heroisme putra bangsa meraih kejayaan dan kesuksesan. Termasuk mengangkat sikap politik para negarawan bangsa setiapkali ada permasalahan politik yang irasional, aneh bin ajaib.

Apakah itu bisa?

Selama kita punya komitmen dan menyiapkan dari sekarang, apa yang tidak bisa? Jadi, jangan sampai dalam kehidupan kita, di satu sisi tahu persatuan penting, tapi sisi lain, mudah sekali dipancing untuk berantem sesama anak bangsa.

Dengan kata lain, politik dan hidup itu tidak bisa dipisahkan. Maka sahabat yang ingin bangsa ini maju ke depan, mesti mengerti betul apa itu politik dan bagaimana mengintegrasikan dengan kehidupan.

Karena kehidupan menghendaki kejujuran, kesopanan, adab dan kepemimpinan, maka politik pun mengharuskan mereka yang turun sebagai politis memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai kehidupan itu sendiri.

Sahabat, setuju kan?!!!

Bogor, 10 Jumadil Awwal 1440 H
Imam Nawawi

Tinggalkan komentar